Minggu, 23 Mei 2010

Ikan Badut, si Poliandri yang Lucu

PERNAHKAH Anda menonton film Finding Nemo? Mungkin film tersebut adalah salah satu film kesayangan anak-anak Anda. Sesuai judulnya, film ini menceritakan petualangan mengarungi lautan untuk mencari Nemo, yang secara sengaja ditangkap oleh para penyelam, dan akhirnya menjadi peliharaan seorang dokter gigi.

Mungkin setelah menonton film tersebut anak-anak ingin memelihara ikan Nemo tersebut. Nemo adalah jenis ikan clowfish, yang berbentuk mungil dan keren. Ikan Nemo juga lebih familiar disebut dengan ikan Badut.

Apakah ikan ini mirip badut? Kalau badut dikenal oleh anak-anak sebagai penghibur. Tetapi ikan ini apakah dapat menghibur? Ternyata kalau kita berada di dalam laut, ikan yang satu ini dapat membuat mata kita ingin untuk mengamatinya. Dia menari-nari di atas tentakel-tentakel anemon yang beracun. Meliuk-liukkan tubuhnya, bak seorang badut.

Dengan warna tubuh yang selang-seling, maka ikan ini disebut ikan badut. Ikan badut sebenarnya terdiri tidak kurang dari 28 jenis. Mereka seluruhnya berpenampilan cantik dan lucu. Dua puluh delapan jenis ikan badut ini merupakan spesies dari genus Amphiprion.

Laguna Berbatu

Secara umum ikan badut berukuran kecil. Maksimal mereka dapat mencapai ukuran 10 ñ 15 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar, dan dilengkapi mulut yang kecil. Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal yang unik.
Pola warna pada ikan ini sering dijadikan dasar dalam proses identifikasi mereka , di samping bentuk gigi, kepala dan bentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama; khususnya berkenaan dengan lokasi sebarannya.

Ikan badut diketahui merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran relatif luas, terutama di daerah seputar Indo Pasific. Satu jenis, yaitu A. bicinctus, diketahui merupakan endemik Laut Merah.
Mereka, pada umumnya, dijumpai pada laguna-laguna berbatu di seputar terumbu karang, atau pada daerah koastal dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih.

Di perairan Papua New Guinea, bisa ditemukan ikan badut tidak kurang dari 8 spesies. Di alam, ikan badut mengkonsumsi zooplankton, udang-udangan dan algae yang dijumpai di habitat mereka.

Ikan badut hidup di cabang-cabang karang yang mirip pohon yang disebut sebagai îanemon lautî. Ada kapsul-kapsul beracun pada cabang-cabang anemon laut yang akan membuat ikan yang menyentuhnya terluka atau mati.

Namun ikan badut tidak pernah terluka oleh anemon laut ini. Bahkan mereka bersembunyi di balik cabang-cabang tersebut yang membuatnya aman dari pemangsa. Ada cairan yang khusus di badan ikan badut ini yang melindunginya dari ëgigitaní kapsul anemon laut.

Taktik Jitu

Saat berada dalam bahaya, ia secara cepat bersembunyi di antara kapsul-kapsul beracun tersebut. Dengan demikian ikan yang lain tidak dapat mendekatinya karena ikan yang lain tersebut tidak mempunyai cairan seperti yang dipunyainya.

Hidup bersama antara dua jenis mahluk yang jauh berbeda ini sering dijadikan contoh keharmonisan hidup bertetangga. Ikan badut sering pula melakukan tugas bersih-bersih pada tubuh anemon, yaitu dengan memunguti remah-remah makanan, atau kotoran lainnya sehingga tubuh anemon bisa terbebas dari berbagai jenis parasit.

Sedangkan ikan badut sendiri sering membawakan makanan bagi anemon.
Namun sebenarnya, seperti penghuni laut lainnya, ikan badut sebenarnya tidak punya kemampuan buat “melawan” racun anemon. Akan tetapi, mereka punya taktik jitu.

Tentakel anemon dilapisi lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindunginya dari sengatan tentakel yang lain, atau tersengat oleh tentakel sendiri. Nah, lendir inilah yang dimanfaatkan oleh ikan badut. Dia dapat bertahan beberapa saat terhadap sengatan tentakel sebelum lumpuh.
Caranya, dengan menggosok-gosokkan badannya secara cepat pada tentakel, supaya dia terlumuri dengan lendir antisengat itu.

Dalam waktu satu jam, dia bisa menyelimuti seluruh tubuhnya dengan lendir antisengat.
Dengan demikian ikan badut akan kebal, mereka bisa bermain dengan aman di antara tentakel-tentakel anemon. Di malam hari, ikan badut ternyata sering tidur berselimut tentakel-tentakel itu.

Kebal Buatan

Jadi, jelas sekarang? Ternyata kebalnya bukan karena kebal alami. Tapi kebal buatan. Kalau ikan badut dipisahkan dari anemon selama beberapa jam, mereka akan segera kehilangan kekebalannya. Dan untuk menjadi kebal kembali, mereka perlu beradaptasi lagi.

Berbeda dengan jenis ikan lain, perilaku kawin ikan badut menunjukkan sifat kebalikan. Apabila ikan lain, diperlukan beberapa betina untuk satu jantan, pada ikan badut justru satu betina memiliki beberapa jantan.
Ikan badut diketahui bisa berubah kelamin. Selain itu merekapun memiliki hierarki sosial yang ketat.

Dalam satu koloni ikan badut yang hidup dalam anemon, biasanya terdiri dari satu betina dewasa yang dominan dan beberapa jantan yang berukuran lebih kecil, serta beberapa ikan badut muda. Ikan-ikan muda ini semua berjenis kelamin jantan.

Apabila si betina mati atau menghilang, jantan dewasa secara biologi akan berganti kelamin menjadi betina. Perubahan kelamin akan berlangsung selama dua minggu atau lebih.

Kemudian jantan terbesar dan tertua yang ada di koloni tersebut akan menjadi pasangannya. Strategi demikian diketahui mampu mempertahankan kelanjutan keberadaan spesies ikan badut tersebut.

Yang menarik, pasca pemutaran film Finding Nemo. Di luar negeri, misalnya di negeri Paman Sam, para pemilik toko mengaku mencatat peningkatan penjualan ikan laut jenis badut antara 30-50 persen.

Demam Nemo ini ternyata juga cukup memusingkan para orang tua di Negeri Paman Sam. Harga clown fish memang hanya dipatok US $ 15 per ekor. Namun, biaya akuarium lengkap yang sesuai untuk perawatan ikan laut ini cukup mahal. Satu perangkat akuarium lengkap plus asesoris bisa mencapai seharga US $ 800. Wah, ternyata sangat mahal juga ya? Anda tertarik untuk ikut memelihara ikan lucu ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar