Jumat, 26 Maret 2010

Tips Dasar Menguasai Fotografi Untuk Pemula

Ada anggapan bahwa hobi terhadap seni fotografi hanya untuk golongan tertentu (menengah ke atas). Dahulu Anggapan tersebut mungkin ada benarnya. Hal ini terkait dengan mahalnya harga unit kamera SLR (Single Lens Reflect), aksesoris serta penggunaan media film dalam operasionalnya. Namun saat ini anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, mengingat hasil foto tidak lagi disimpan dalm film, namun dalam storage berupa file-file, sehingga jauh lebih murah dalam proses pencetakaannya. Selain itu, harga kamera-kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) semakin terjangkau. Jadi, fotografi bukan hanya untuk kalangan tertentu, fotografi adalah untuk semua kalangan. Untuk itu berikut ini tips dasar fotografi untuk pemula yang ingin memulai menekuni seni fotografi:

1. Kamera. Perangkat Kamera merupakan senjata utama dalam seni fotografi. Saat ini beberapa perusahaan telah mengeluarkan produk-produk yang sangat custom, mulai dari paket yang dijual untuk kelas pemula, seperti Nikon D40 hingga kelas profesional seperti Canon EOS 5D Mark II. Sehingga range harganyapun menjadi lebih lebar. Namun bagi Anda yang belum mampun membeli kamera, bisa diakali dengan meminjam ataupun patungan. Syarat dasar keberadaan perangkat ini dimaksudkan untuk memudahkan anda dalam mengenal dan mempraktekan teknik-teknik dasar fotografi.

2. Pengenalan Teknik Dasar. Teknik-teknik dasar yang wajib Anda kuasai sebagai langkah awal anda menekuni seni/hobi fotografi adalah Deep Of Field (DOF), Silhouette, Backlight, Foto Outdoor (ideal dilakukan antara pukul 07.00 - 10.00), Komposisi.

3. Wawasan. Untuk lebih mengikuti perkembangan teknik fotografi, ada baiknya anda selalu meng-update wawasan anda melalui majalah, pameran serta komunitas fotografi (misalnya: www.fotografi.net)

4. Praktek. Semakin tinggi jam terbang anda dalam menggunakan kamera anda, semakin handal foto-foto hasil biikan anda. Anda bisa melakukannya dengan hunting ke obyek-obyek yang berbeda supaya tidak membosankan, seperti bangunan kolonial/tradisional (composition), sawah/pedesaan (landscape), pasar (human interest) atau pantai (silhouette)

Minggu, 21 Maret 2010

Teknik Foto Potret

Potret atau Fotografi Potret merupakan seni fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret akan menampilkan obyek manusia, baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur kepribadian obyek foto tersebut. Yang termasuk foto potret adalah foto orang yang dicintai, foto teman-teman maupun anggota keluarga. Sebuah foto potret akan menampilkan orang dalam bentuk seluruh badan, atau separuh badan (pinggang ke kepala), atau close up yaitu wajah dan bahu saja atau bahkan kepala saja.

Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.

  • Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?

    Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.

    Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.

  • Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?

    Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.

  • Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?

    Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.

    Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.

    Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.

  • Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?

    Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.

  • Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?

    Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor

    Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.

  • Lensa apa yang cocok untuk foto potret?

    Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.

  • Bagaimana komposisi foto yang tepat?

    Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto.

    Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.

  • Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?

    Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.

    Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.

  • Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?

    Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.

  • Bagaimana dengan pencahayaan?

    Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.

    Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.

    Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.

Sekarang Anda sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda dengan hasil yang lebih baik bahkan bisa menyamai hasil dari fotografer profesional. Selamat memotret!


SHARING TIPS FOTOGRAFI

Ini salah satu tulisan yang bermanfaat dari saya. Mudah-mudahan pembaca mengerti dan bisa memperbaiki teknik fotografinya agar lebih baik lagi.

1. Penerangan yang fleksibel karena built in flash tidak dapat di gunakan pada semua situasi. Gunakan external flash, diffuser(membuat cahaya flash lebih lembut), lampu flash kedua sehingga cahaya seperti dalam studio.

2. Perluas pandangan dengan wide converter, panorama( foto objek dalam beberapa segmen dan satukan dalam PC)

3. Filter kamera agar dapat menghasilkan segalanya yang di inginkan dari sebuah jepretan. Gunakan filter polarizer(agar terhindar dari refleksi yang tidak di inginkan sehingga warna lebih cerah), filter UV(mengurangi efek kabut akibat pantulan sinar UV), filter gradual ND(untuk menyeimbangkan foto dengan latar belakang yang kontras)

4. Agar gambar foto lebih detail, anda bisa gunakan zoom extra pada kamera saku(digital zoom-
namun kualitas gambar kurang), menambah teleconverter pada kamera saku dan maro converter untuk meningkatkan fungsi macro sehingga memperoleh foto gambar di mensi baru.

5. Gunakan LCD yang lebih baik agar foto dapat ekposure lebih baik di bawah sinar matahari. Alat itu antara lain: hood LCD(menampilkan kontras yang lebih baik di bawah sinar matahari), tube karton bekas tissue untuk menahan sinar matahari.

6. Filter kamera untuk menopang kamera jika ingin melakukan eksposure yang lebih lama dengan menggunakan berbagai macam tripod yaitu: ringan, mini dan monopod.

7. Filter kamera untuk foto outdoor minimal harus ada 2 orang atau lebih untuk mengerjakan pemotretan dengan menggunakan reflektor lipat ataupun manfaatkan dinding/kain berwarna putih yang di potret bersama dengan objek.
Selamat mencoba.

Rabu, 10 Maret 2010

Pengertian Fotografi


Menurut saya, musti dikembalikan ke arti sebenarnya dari fotografi itu sendiri....
Dari beberapa literatur yang saya dapat, pengertian fotografi adalah melukis dengan cahaya.

Kalau USG sendiri sangat berbeda sekali prinsip kerjanya, karena USG sendiri singkatannya adalah Ultra Sono Graphy. Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik.
Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran perdetik.
Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik.

Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C.
Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A.
Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk menngirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali. Kebetulan saya membuat alat ini waktu bikin skripsi.

Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.

Jadi USG menampilkan citra dari suara yang ditangkap, sedangkan pengertian fotografi adalah melukis dengan cahaya.

Jadi mungkin untuk saat ini hasil dari USG belum termasuk dalam karya fotografi. Berbeda dengan Scanner dan kamera lubang jarum yang masih "melukis dengan cahaya".

Teknik Dasar Fotografi



Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

A. FOKUS
Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

B. EKSPOSURE
Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).

 Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
"Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

Kecepatan Rana (shutter speed)
Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)

Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk"

Kepekaan Film (ISO)
Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.

Selasa, 09 Maret 2010

Tradisi Dan Kekhasan Imlek di Petak Sembilan Jakarta



Tahun Baru China atau Imlek dirayakan secara rutin setiap tahunnya oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Sebelum memasuki perayaan Imlek, kita sejenak akan melihat berbagai persiapan di daerah “China Town” yaitu di Petak Sembilan.

Jakarta memiliki seratus lebih kelenteng. Salah satunya kelenteng tua Jin De Yuan di kawasan Pecinan Lama, Glodok, Jakarta Barat. Kelenteng ini dibangun tahun 1650 oleh seorang Luitnant Tionghoa bernama Kwee Hoen dan menamakannya Koan lm Teng atau berarti Paviliun Koan lm.
Tahun 1755, kelenteng ini dipugar Kapitein Oei Tjhie dan diberi nama Kim Tek Ie atau Kelenteng Kebajikan Emas. Kim Tek Ie berdiri di atas tanah seluas 3000 meter persegi. Termasuk bara besar atau Tay Bio karena memliki beberapa bangunan. Kini kelenteng yang masih berdiri kokoh ini, bernama Wihara Dharma Bhakti, namun orang lebih sering menyebutnya Petak Sembilan.

Kelenteng Petak Sembilan dikelilingi tembok. Pintu utamanya berada di selatan yang berupa gapura naga merah. Sebelah kiri gerbang ada tiga bangunan kelenteng yang berderet. Di halaman kedua terdapat kelenteng utama menghadap ke selatan berikut dua singa (Bao Gu Shi) yang konon berasal dari Provinsi Kwangtung, Tiongkok Selatan.

Gedung utama Petak Sembilan didominasi warna merah. Atap bangunannya melengkung ke atas, berhias sepasang naga. Di dalam ruangannya terdapat puluhan film berukuran besar, setinggi badan orang dewasa dan ratusan lilin-lilin kecil yang menyala. Bau asap dupa bertebaran menebarkan aroma khas hingga ke luar ruangan. Di bagian samping kiri gedung utama terdapat bekas kamar-kamar para rahib. Sedangkan di pojok kanan halaman belakang terdapat sebuah lonceng buatan tahun 1825 yang merapakan lonceng tertua dari semua kelenteng di Jakarta.


Menjelang perayaan Imlek, biasanya para petugas di kelenteng ini sibuk membersikan dan mengecat ulang pagar besi dengan cat berwarna merah. Kelenteng ini tak pernah sepi pengunjung, terutama masyarakat Tionghoa yang ingin bersembahyang. Banyak pula para peziarah dan wisatawan yang datang sambil melihat aktivitas ritual pengunjungnya. Keindahan dan kekhasan kelenteng ini, juga kerap dijadikan obyek pemotretan para penggemar fotograpi Seperti saya dan juga lokasi syuting video musik.







Pernak-pernik Khas


Apa saja sih yang dibutuhkan masyarakat yang merayakan Imlek? Ada beberapa hal yang dicari masyarakat mulai dari penganan seperti tripang, kue keranjang, jeruk hingga berbagai pernak-pernik hiasan untuk perayaan Imlek.


kue keranjang. Sesuai dengan bentuknya yang tercetak seperti keranjang. Kue ini memang wajib rasanya saat Imlek tiba. Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula yang kenyal dan lengket. Kue keranjang ini umumnya dinikmati bukan saat Imlek, namun biasanya seminggu setelah Imlek. Kue ini memiliki ketahanan 5-6 bulan kemudian jika tersimpan dengan baik.

Nah yang satu ini yaitu Jeruk Imlek atau Jeruk Emas dengan warna emas menyala, yang dianggap sebagai simbol kekayaan, juga banyak dicari saat Imlek.

Gong Xi Fa Cai ….


Minggu, 07 Maret 2010

Tema B : tahap dar i Proses Implementasi Sistem

Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
  • Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
  • Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.
  • Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
  • Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
  • Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
  • Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
  • Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

Tema A : Siklus Hidup Pengembangan Sistem

SDLC (System Development Life Cycle) > Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Fase Utama:
Perencanaan: (Mengapa Mengembangkan Sistem ?)
Analisis: (Siapa, apa, kapan dan dimana sistem ?)
Perancangan: (Bagaimana kerja sistem?)
Implementasi: (Bagaimana Sistem Dipasang/diinstal?)

Perencanaan:
  • Mengidentifikasikan Nilai Bisnis
  • Analisis Kelayakan
  • Membuat Rencana Kerja
  • Mengatur Staff
  • Mengontrol dan Mengarahkan Projek
Analisis:
  • Analisis
  • Mencari informasi yang terkait dengan sistem
  • Menentukan model proses
  • Menentukan model data
Perancangan
  • Perancangan Proses secara Fisik
  • Perancangan Arsitektur Sistem
  • Perancangan Interface
  • Perancangan Basis Data dan Berkas
  • Perancangan Program
Implementasi:
  • Construction
  • Instalation

Gambar Siklus Hidup Pengembangan Sistem

PROTOTIPE
-Suatu teknik analisis dan rancangan yang memungkinkan pemakai ikut serta dalam
menentukan kebutuan dan pembentukan sistem apa yang akan dikerjakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

-Prototipe digunakan untuk mengembangkan kebutuhan pemakai yang sulit
didefinisikan untuk memperlancar proses SDLC.

-Prototipe paling baik digunakan untuk mengembangkan sistem yang didefinisikan
kurang baik dan cocok untuk penerapan sistem kecil yang unik.

PERANGKAT PEMODELAN
Perangkat pemodelan merupakan salah satu ciri pendekatan terstruktur.
Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem
menjadi bagian‐bagian yang dapat diatur dan mengkomunikasikan ciri konseptual dan
fungsional kepada pengamat
Peran perangkat pemodelan :
1. Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan
analis sistem dalam pengembangan sistem.
2. Eksperimentasi
Pengembangan sistem bersifat trial and erroe
3. Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja
Jenis perangkat pemodelan antara lain :
1. Diagram Arus Data (DFD)
Menunjukkan proses yang dijalankan data dalam sistem
2. Kamus Data
Definisi elemen data dalam sistem
3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Model penyimpanan data dalam DFD
4. State Transition Diagram (STD)
Menunjukkan keadaan tertentu dimana suatu sistem dapat ada dan transisi yang
menghasilkan keadaan tertentu yang baru. STD digunakan untuk sistem yang real time.
5. Bagan Struktur
Menggambarkan suatu hierarki modul program perangkat lunak termasuk
dokumentasi interface antar modul
6. Diagram Alur Program Terstruktur (Structured Program Flowchart)
Menggambarkan alur dan logika program
7. Alat Spesifikasi Proses
Memberikan deskripsi yang lengkap tentang proses‐proses yang ditemukan dalam
diagram alur data tingkat dasar.
Contoh :
‐ Bahasa Inggris Terstruktur
‐ Tabel Keputusan
‐ Pohon Keputusan
‐ Persamaan
8. Diagram Warnier‐Orr (WOD)
Menunjukkan penguraian hierarkhi proses atau data
9. Diagram Jackson
Membuat model struktur program perangkat lunak dari struktur data.


JAD ( Joint Application Development)
Suatu teknik yang melibatkan pemakai dan profesional sistem dalam pengembangan
sistem
Dapat digunakan di setiap tahap
Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC

1. Tahap Perencanaan
Alat dan Teknik yang digunakan:
Joint Application Development (JAD)
Entity Relationship Diagram (ERD)
Tujuan utama:
Mengajukan proposal dan menentukan prioritas
Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik
PDM
Hasil :
Laporan sistem perencanaan

2. Tahap Analisis
Alat dan Teknik yang digunakan :
JAD Decision Table
DFD Decision Tree
Kamus Data Equation
ERD Interview
State Transition Diagram (STD) Sampling
Structured English Observasi
Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
 Hasil :
Laporan sistem analisis

3. Tahap Perancangan Umum
Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja perancangan secara umum  DFD
JAD Kamus Data
ERD STD
Structured English Decision Table
Decision Tree Equation
Tujuan utama :
Membuat alternatif‐alternatif rancangan sistem secara umum
Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum